Liciknya Sakuni Dalam Permainan Dadu Mahabarata

Sakuni terkenal licik, Krishnapun mengakui kecerdikannya untuk berpolitik licik dan picik. Namun sudah banyak rencananya untuk membuat pandawa celaka tidak berjalan mulus seperti yang telah ia rencanakan.

Bukan Sakuni namanya kalau menyerah begitu saja. Dia terus saja menyusun strategi licik untuk mengerjai pandawa. Sampai tiba pada strategi permainan dadu. Yudistira disambut sebagai raja di Hastinapura dan diajak bermain dadu.

Sakuni memulai kelicikannya bahkan sebelum permainan dimulai. Dengan liciknya dia meminta sebelum permainan dimulai maka peraturannya harus ditentukan terlebih dahulu.

Yudistira memintanya untuk menentukan peraturannya tapi dia menolak dan memohon kepada Bisma untuk menentukan peraturannya. Kenapa Sakuni menolak? Bukankah dia bisa saja membuat peraturan yang menguntungkannya?

Tidak...dimata Sakuni peraturan haruslah dibuat oleh orang yang dihormati oleh pandawa sehingga mereka tidak punya alasan untuk tidak mematuhi peraturan tersebut. Sakuni juga sekaligus mengikat Bisma dengan peraturan yang dibuat oleh dirinya sendiri.

Bismapun mulai menyusun peraturan yang harus mereka patuhi. Namun sakuni dengan liciknya mampu mengarahkan sebuah peraturan yang sesuai dengan rencanya.

Peraturan pertama Bisma meminta wanita tidak boleh hadir dalam arena permainan dadu karena beranggapan wanita selalu menjadi korban paling berat dalam sebuah permainan judi.

Sakuni dengan kemampuan olah katanya yang licik mengatakan kalau saat yang mulia menginginkan minuman dan makanan tentu seorang wanita boleh masuk dalam arena. Inilah nantinya menjadi alasan kenapa Drupadi boleh ditarik kedalam arena dan Bismapun tak mampu mencegah hal itu karena peraturannya sudah disepakati bersama.

Lalu ketika Bisma menentukan apa-apa saja yang boleh dipertaruhkan oleh pemain, Sakuni kembali meracik akal bulusnya sehingga kedua pemain boleh mempertaruhkan harga diri mereka.

Yudistira yang memang selalu befikir positif dan tidak punya pikiran buruk kepada semua orang dengan polosnya menerima setiap peraturan yang telah diolah oleh kelicikan Sakuni.

Kejahatan menempuh berbagai cara untuk menghancurkan kebaikan. Hendaknya kita waspada dan tidak diperdaya olehnya. Sikap waspada dan mempertimbangan baik buruknya sesuatu selalu harus kita lakukan agar kita tidak menerima pembuangan kita kedalam hutan kesengsaraan.

No comments:

Post a Comment