Nasehat Krishna Untuk Para Orang Tua

Jika ada hal yang penting dalam kisah Mahabarata, itu adalah nilai-nilai yang bisa kita petik untuk diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Walaupun Mahabarata sudah dibuat ribuan tahun yang lalu tapi beberapa ajaran moralnya masih relevan diterapkan hari ini. Anda juga bisa membaca kata-kata bijak Mahabarata.

Krishna adalah salah satu tokoh yang sering memberikan kata-kata bijak. Seperti pada serial Mahabarata di ANTV, pada awal-awal kisah Krishna selalu muncul untuk menyimpulkan kebajikan-kebajikan dalam setiap episode dengan kata-kata yang sangat menyejukkan.

Dikisahkan sejak kecil Karna telah mengalami berbagai penolakan dan kepedihan. Dia mempunyai kemampuan yang luar biasa di bidang memanah. Dia dianugrahi kekebalan dan kesaktian. Namun dimata ayahnya itu tidak berguna bahkan bisa membawa akibat buruk untuknya serta keluarga dan kerabatnya.

Ada suatu masa dimana Adirata ayah Karna menasehatinya agar mengubur semua impian dan membuang busurnya. Anak kusir kereta kelak akan menjadi kusir kereta  itulah nilai-nila yang ada di masyarakat menurut pendapat ayahnya.

Dengan berat hati Karna menuruti perintah ayahnya karena hormat dan baktinya kepada beliau. Karna akhirnya membuang busurnya dan mulai melupakan semua impiannya.

Nasehat Krishna
Seperti biasa Krishna muncul dengan wejangan-wejangannya. Ini adalah salah satu nasehat terbaik kepada para orang tua dalam mendidik anak-anaknya. Saya tidak hafal dengan kata-katanya tapi inti nasehatnya seperti ini :

"Orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya. Mereka begitu takut anaknya terjerumus kejalan yang salah. Oleh karena itu mereka menanamkan nilai-nilai kebenaran dan membagi segala pengalaman kepada mereka.

Orang tua telah lebih dulu melalui jalan kehidupan dan mereka tau jalan mana yang teduh dan jalan mana yang berduri. Jika jalan itu ditunjukkan kepada anak-anak mereka, tidakkah mereka akan merasakan jalan kebahagiaan?

Tidak..kata Krishna, jaman terus berganti begitu pula jalan-jalan itu. Ada masa dimana sebuah jalan ketika kita lewati sangat mulus tapi berlubang ketika kita lewati dilain waktu.

Jalan yang dulu membawa kebahagiaan untuk kita belum tentu membawa kebahagiaan untuk anak kita. Kita tidak bisa memaksakan jalan itu untuk mereka.

Yang terpenting bukanlah bagaimana jalan memperoleh kebahagiaan tapi lebih penting untuk mengembangkan karakter yang kuat, karena karakter yang kuat bisa menemukan jalannya sendiri, pikirkanlah itu...."

Jika kita simak nasehat tersebut sangatlah simple tapi kebanyak orang tua tidak menyadarinya. Kita bisa melihat bagaimana orang tua terkadang terlalu memaksakan dimana anaknya harus bersekolah, mengikutkan berbagai macam les dan sebagainya tanpa mencari tau apa bakat dan keinginan anaknya.

Bahkan kalaupun tau apa yang diinginkan anaknya tetap saja ngotot mengatakan kalau apa yang mereka lakukan demi kebaikan anak-anaknya. Kadang mereka agak sombong dengan mengatakan " Saya lebih dulu hidup dari pada kamu, saya tau mana yang baik dan mana yang benar. Saya sudah pernah mengalami mana yang pahit dan yang manis. Saya tidak ingin kamu mengalami kepahitan, jadi ikuti saja jalanku"

Sebenarnya lebih penting membangun karakter anak agar dia bisa mengenali minat dan bakatnya. Orang tua harus bisa membimbing anak menggali kecerdasannya sendiri. Jangan pernah meremehkan bakat mereka. Perhatikan ketertarikan mereka akan sesuatu.

Kita tidak bisa memaksakan suatu profesi kepada mereka jika mereka tidak menyukainya. Seharusnya ayah Karna memberikan kesempatan kepadanya untuk mengembangkan kemapuan memanahnya bukan mengubur semua kemampuan anaknya demi untuk mengikuti jalan-jalan yang pernah dia tempuh yang dia anggap akan membahagiakan.

No comments:

Post a Comment